STATUS KEBUTUHAN BERAS BOLMUT
1. Produksi Padi dan Konversi Beras :
Luas panen padi sawah di Bolmut pada tahun 2022 mencapai 7.961 hektar, menghasilkan total produksi gabah kering panen sebanyak 43.388 ton. Dengan asumsi konversi gabah menjadi beras sekitar 53.5% (rata-rata nasional), produksi beras mencapai 23.287 ton. Data ini menunjukkan potensi produksi yang cukup besar, mencerminkan kapasitas pertanian yang kuat di daerah ini.
2. Kebutuhan Beras:
Jumlah penduduk Bolmut adalah 84.543 jiwa, dan rata-rata konsumsi beras per orang adalah 81,4 kg per tahun. Total kebutuhan beras tahunan untuk seluruh penduduk adalah 6.852 ton. Ini adalah ukuran kebutuhan pangan dasar yang harus dipenuhi untuk menjaga kesejahteraan penduduk.
3. Surplus Beras:
Dengan produksi beras sebesar 23.287 ton dan kebutuhan total sebesar 6.852 ton, Bolmut mengalami surplus beras sebesar 16.435 ton. Surplus ini menunjukkan bahwa produksi beras tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal tetapi juga menyediakan cadangan yang signifikan. Surplus beras ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan:
- Cadangan Pangan: Surplus ini bisa disimpan sebagai jaminan untuk menghadapi kemungkinan kekurangan di masa depan, baik karena bencana alam atau fluktuasi produksi.
- Distribusi Ekspor: Beras yang berlebih bisa didistribusikan ke daerah lain yang mengalami kekurangan, meningkatkan stabilitas pangan regional.
4. Analisis Ketahanan Pangan :
Surplus beras sebesar 16.435 ton menunjukkan ketahanan pangan yang kuat di Bolmut. Kemampuan untuk memproduksi beras melebihi kebutuhan lokal tidak hanya mengindikasikan stabilitas ekonomi pertanian tetapi juga kapasitas daerah untuk berkontribusi pada penyediaan pangan di tingkat regional.
5. Faktor Pendukung:
- Kondisi Agroklimat: Lahan pertanian yang luas dan kondisi iklim yang mendukung pertumbuhan padi menjadi faktor penting dalam pencapaian produksi beras ini.
- Teknologi Pertanian: Penggunaan teknologi pertanian yang efisien, varietas padi unggul, dan praktik manajemen pertanian yang baik juga berkontribusi pada hasil yang optimal.
penyusun : Adriandzah Mansyur, SP
sumber : Kajian Perwilayahan Komoditas Pertanian Bolmut-IPB/2024