Gerakan Pengendalian Hama Tikus di Sangkub
BOLMUT - Serangan Hama Tikus yang melanda areal pertanian jagung di Kecamatan Sangkub mendapat perhatian serius dari Dinas Pertanian Kabupaten Bolmut. Sejauh ini, upaya pengendalian awal telah dilakukan sambil berkoodinasi dengan POPT Provinsi Sulawesi Utara agar upaya pembasmian dapat digerakkan secara terpadu.
Kabid Penyuluhan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bolmut DR. Syarifuddin, S.ST, M.Si menjelaskan, serangan hama tikus pada areal pertanaman jagung petani di Kecamatan Sangkup kini perlu diwaspadai oleh para petani setempat. Hal ini karena intensitas serangan kali ini ikut dipengaruhi faktor klimatologi.
"Hujan deras yang terjadi belakangan ini menganggu rumah-rumah tikus di kawasan hutan. Karena itu mereka turun mencari makanan keluar habitat utamanya hingga ke lahan-lahan pertanian masyarakat. Lahan para petani jagung di Sangkup menjadi salah satu sasarannya," ujar Syarifuddin.
Hama Tikus menurut Syarifuddin termasuk hama yangn relatif sulit dikendalikan. Perkembangbiakan Hama tikus yang cepat serta daya rusak pada tanaman yang cukup tinggi menyebabkan hama tikus selalu menjadi ancaman pada setiap pertanaman. Kerusakan tanaman yang di akibat serangan tikus sangat besar, karena menyerang tanaman sejak di pertanaman hingga menjelang panen.
Khusus di Kecamatan Sangkub, serangan tikus mencapai ambang yang cukup berbahaya karena menyerang lahan-lahan jagung petani yang sudah mendekati panen. Sebagian buah jagung petani yang ditemui para penyuluh sudah terkelupas dimakan binatang pengerat tersebut. Dari data BPP Sangkub, luas serangan telah mencapai 46 ha dan terbagi di sejumlah desa.
Menyusul insiden tersebut, Syarifuddin menyampaikan, pihaknya telah menurunkan para penyuluh untuk melakukan pendampingan dalam upaya pengendalian. Pihaknya juga telah berkoodinasi dengan POPT Provinsi Sulawesi Utara untuk mengoptimalkan upaya pengendalian dalam menekan populasi tikus secara terpadu.
Syarifuddin juga mengimbau para petani untuk aktif melakukan pengendalian hama tikus antara lain dengan melakukan sanitasi lahan. Demikian pula demi meminimalisir potensi kerugian, diharapkan para petani yang jagungnya sudah cukup matang dapat segera dilakukan pemenanenan.
"Kita juga meminta untuk sementara petani belum melakukan penanaman jagung di sekitar areal yang kini terserang hama tikus sembari menunggu penyelesaian pengendalian. Kita semua perlu bekerja sama agar proses pengendalian hama tikus di Sangkub bisa berjalan maksimal," kata doktor alumnus IPB tersebut. (***)
pewarta : Adriandzah Mansyur