SL Padi Sawah Tingkatkan Kualitas Bertani di Bolmut
BOLMUT – Dewasa ini, tantangan pembangunan pertanian semakin kompleks. Kompetensi petani dan penyuluh pertanian pun menjadi sangat penting.
Sejalan dengan hal itu, Dinas Pertanian Kabupaten Bolmut berupaya menggeber penguatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian antara lain melalui Program Sekolah Lapang (SL). Kali ini, mengambil topik teknologi budidaya padi sawah.
SL Padi Sawah berlangsung di empat kecamatan dari tanggal 28 s/d 31 Oktober 2024. Empat kecamatan yang dimaksud masing-masing; Pinogaluman, Kaidipang, Bolangitang Barat dan Bintauna.
Hadir sebagai narsumber Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bolmut Siska Nurcahyani Babay, SPt, M.Si, Kabid Sarpras dan Penyuluhan DR. Syarifuddin, SST, M.Si, serta DR. Faisal, SP.,M.Si dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Provinsi Sulut dan Femmy Nova Christiane Pangaila,SP.,M.Si dari Balai Perlindungan dan Pengujian Mutu Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulut.
Siska mengungkapkan, program Sekolah Lapang merupakan upaya pemerintah untuk membekali petani dan penyuluh dengan keterampilan yang lebih modern dan ilmiah. Momen pelatihan ini menjadi kesempatan bagi petani untuk memahami metode bertani yang lebih efektif, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan masa kini.
"Dewasa ini, pertanian tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara tradisional semata. Petani harus menguasai ilmu budidaya dengan benar, itu output yg kita harapan dari sekolah lapang. Kalau terwujud, pasti hasil pertanian akan meningkat, dan otomatis pendapatan petani bertambah," ujar Siska.
Kegiatan SL Padi Sawah mengikutsertakan 6 kelompok tani. Mereka dibekali dengan pendalaman pengetahuan tentang teknik-teknik kunci pengelolaan padi sawah. Mulai dari pengolahan lahan, teknik tanam jajar legowo, manajemen air, hingga pemupukan berimbang serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
Selain itu, setiap kelompok juga akan diberikan bantuan saprtotan untuk kebutuhan seluas 1 ha. Masing-masing kelompok nantinya akan mengelolanya secara bersama-sama.
Siska menjelaskan, Sekolah Lapang tidak sekadar pelatihan, tetapi adalah gerakan menuju kemajuan pertanian yang mandiri. Program ini menjadi langkah nyata Bolmut dalam membangun pertanian yang lebih cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Ia pun berharap, setelah mengikuti sekolah lapang ini, para petani serta penyuluh tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga membawa pulang semangat inovasi sehingga semakin terampil sesuai perannya masing-masing.
"Keterampilan petani, juga penyuluh pertanian sangat penting, bahkan boleh dikata investasi untuk masa depan pertanian Bolmut. Kami percaya, setiap petani yang memiliki pengetahuan akan menjadi penggerak kemajuan pertanian lokal,” katanya. (***)
pewarta : Adriandzah Mansyur, SP