Demplot Hortikultura Kampanyekan Diversifikasi Usaha Tani di Boltim
Rabu, 24-Juli 2024 | DISTAN
Penyuluh BPP Bolangitang Timur melakukan pemasangan ajir pada lahan demplot mentimun, Rabu (24/7/20204). (foto : Irwan, SP)
BOLMUT - Desiminasi diversifikasi usaha tani hortikultura melalui Demonstasi Plot atau Demplot, kembali dibuat oleh BPP Bolangitang Timur. Kali ini, BPP yang berlokasi di wilayah Bohabak IV ini mengambil tanaman mentimun sebagai contoh komoditinya.
Sebelumnya, proses persiapan lahan, pemasangan mulsa hingga penanaman mentimun telah dilaksanakan dengan melibatkan para penyuluh setempat. Terhitung, Rabu, (24/7/2024), kegiatan berlanjut pada pemasangan ajir.
Koordinator BPP Bolangitang Timur Deni D. Lauma, SP menjelaskan, demplot sayuran mentimun yang dilaksanakan pihaknya sebagai upaya menggalakkan diversifikasi usaha tani di wilayah Bolangitang Timur. Harapannya hal ini dapat menginspirasi para petani di wilayah setempat agar mau menanam tanaman hortikultura karena memang memiliki potensi dan prospek pasar yang baik.
"Selama ini, kan petani kita cuma banyak menanam jagung. Padahal, komoditi hortikultura sangat potensial untuk dikembangkan. Nah, dari demplot ini kami mau meyakinkan petani bahwa tanaman hortikultura juga sangat potensial karena, lahan tersedia, mudah dibudidayakan, memiliki peluang pasar, dan efisien dari sisi waktu," kata Deni.
Dalam tinjuan agronomis, mentimun atau Cucumis sativus merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur pada berbagai jenis iklim. Mentimun cocok ditanam pada tanah yang mengandung hara organik cukup banyak. Tekstur tanah yang baik adalah tanah yang tanah berkadar liat rendah dengan pH 6-7. Mentimum dapat dipanen pada usia mulai dari 3-4 minggu setelah tanam. Berdasarkan kajian hasil produksi maksimal tanaman mentimun bisa mencapai 72 ton per ha.
Deni menerangkan, budidaya tanaman mentimun sebetulnya tidak kalah saing dengan komoditi lainnya. Dari sisi umur panen bila dibandingkan dengan tanaman jagung misalnya, jauh lebih singkat. Mentimun pada usia 3-4 minggu sudah berproduksi. Adapun frrekuensi panennya bisa dilakukan setiap minggu dengan masa panen hingga mencapai 2 bulan.
"Artinya, jika ada petani jagung yang membudidayakan mentimun. Mereka bisa memperoleh pendapatan ganda. Sambil menunggu hasil jagung yang baru bisa dipanen pada usia 120 hari, mereka bisa menjual hasil mentimun yang dapat dipanen setiap minggu," demikian ujar Deni.
pewarta : Adriandzah Mansyur, SP