Giat Program Inseminasi Buatan di Bolmut Terus Dipacu
SUMARNA dengan hati-hati memasukan tanggan kirinya ke lubang anus sapi betina. Sesaat kemudian, tangannya yang lain secara perlahan mendorong alat inseminasi buatan hingga masuk ke dalam kelamin sapi tersebut.
Dengan alat itu, ia hendak menjangkau ruang penting untuk perkembangbiakan sapi yang berada pada bagian serviks. Tak butuh waktu lama. Sumarna menarik kembali keluar alat inseminasi, tandanya transfer cairan sperma dari sapi unggulan kedalam saluran reproduksi sapi betina milik peternak lokal berhasil dilaksanakan.
Siang itu, 7 Agustus 2024, Sumarna, salah satu petugas Inseminasi Buatan (IB) di Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mengunjungi peternak sapi di Desa Jambusarang, Kecamatan Bolangitang Barat. Ia datang menyusul undangan peternak yang menginginkan sapinya dikembangbiakan dengan sistem IB. Jenis sapi betina yang ditangani Sumarna hari itu adalah peranakan dari jenis sapi bali dan sumba.
"Potensi peranakan sapi hasil dari IB itu lebih baik dari perkawinan alami. Karena disini, kita memanfatkan sperma pejantan unggul sehingga terjamin mutu genetiknya," ujarnya.
Selain itu lanjut Sumarna, perkembangbiakan dengan sistem IB juga mencegah potensi pengendalian penyakit kelamin menular. Dalam hal lebih penting lagi, sistem IB bermanfaat untuk perbaikan manajemen dan peningkatan efisiensi produksi dan reproduksi sapi.
"Dan sistem IB itu aman bagi ternak sapi. Semua peralatan yang digunakan sudah kita pastikan lebih dahulu bersih dan higenis. Jadi, bebas dari kontaminasi bakteri yang berpotensi merusak saluran reproduksi dari ternak sapi," kata Sumarna.
Sebelumnya, Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Bolmut Sarifudin Talibo, S.Pt menjelaskan, giat program IB digenjot pihaknya dengan menurunkan langsung petugas IB ke setiap desa. Bahkan untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para peternak, petugas diterjunkan dengan melakukan jemput bola dari rumah ke rumah.
Untuk saat ini stok semen beku yang tersedia di Dinas Pertanian Bolmut terdiri dari jenis sapi Bali, PO, Simmental, Limousin, dan Brahaman. Disamping itu, juga tersedia sedikit jenis Aberdeen Angus yang merupakan sapi asal dataran tinggi Skotlandia. Sapi ini memiliki warna hitam pekat sehingga oleh masyarakat Indonesia disebut dengan istilah Angus atau hangus dan sangat populer sebagai sapi pedaging.
"Tahun kemarin, tingkat keberhasilan IB di Bolmut cukup signifikan. Akumulasinya mencapai 70 persen atau sekitar 350 ekor dari target 500 dosis semen beku. Pada tahun 2024 ini, target pencapaian masih terus dipacu. Total semen beku yang tersedia kini untuk kebutuhan 580 ekor sapi," katanya.
Sarifudin pun berharap, program IB di Bolmut terus mendapat respon positif dari para peternak. Program ini sangat bermanfaat dan efektif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak sapi di Bolmut sehingga kedepan diharapkan Bolmut dapat menjadi salah satu produsen sapi unggulan di Provinsi Sulawesi Utara. (***)
pewarta : Adriandzah Mansyur, SP