Program Pompanisasi di Bolmut Tingkatkan IP, Dorong Produktivitas Pertanian
BOLMUT - Raung bunyi mesin pompanisasi terdengar di areal persawahan Adam Kobandaha, Rabu (7/8/2024). Adam tersenyum bahagia menyaksikan air keluar dari mulut pompa jatuh ke saluran irigasi yang menuju ke sawahnya. Kini, ia bersama anggotanya di Kelompok Tani Tunggulo bisa segera menumbuhkan padi tanpa harus menunggu musim hujan tiba.
"Selaku ketua kelompok, saya sangat berterima kasih kepada Dinas Pertanian atas bantuan alsintan pompanisasi. Bantuan ini akan kita manfaatkan di lahan pertanian demi meningkatkan produksi pangan Bolmut, khususnya di Desa Kopi," ujar Adam saat menerima kunjungan tim Dinas Pertanian Kabupaten Bolmut bersama Babinsa Bintauna di lahan sawah tadah hujan milik Kelompok Tani Tunggulo. Lahan tersebut terletak di Desa Kopi, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolmut.
Program pompanisasi digalakkan Pemerintah Kabupaten Bolmut melalui Dinas Pertanian demi meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang dinilai berpotensi besar untuk dikembangkan dalam memacu peningkatan produksi padi sawah. Pompanisasi bisa mendorong aktivitas tanam tetap berlangsung di lahan tadah hujan sekalipun berada pada musim kemarau.
Khusus di Kabupaten Bolmut, pompanisasi yang dibagikan pemerintah selang tahun 2024 ini berjumlah 37 unit. Sebanyak 27 unit di antaranya diterima oleh kelompok tani dan sisanya 10 unit lagi digerakkan melalui brigade alsintan.
Sejalan dengan telah distribusikannya bantuan pompanisasi, tim dari Dinas Pertanian Bolmut bersama Babinsa Bintauna turun melakukan monitoring pemanfaatan alsintan tersebut pada tingkat kelompok tani di wilayah Bintauna. Dari sejumlah titik yang dikunjungi, salah satunnya di Kelompok Tani Tunggulo.
Kabid Penyuluhan, Dinas Pertanian Kabupaten Bolmut DR. Syarifuddin, SST, M.Si menjelaskan, program pompanisasi dirancang untuk meningkatkan IP, termasuk untuk sawah tadah hujan. Apalagi di Bolmut, areal persawahan yang dikelola kelompok tani sebagian di antaranya merupakan sawah tadah hujan. Bila IP ditingkatkan, berarti produksi beras Kabupaten Bolmut bisa mananjak berlipat dari hasil sebelumnya.
"Lahan sawah petani yang IP satu, namun memiliki potensi sumber air kita bantu dengan pompanisasi. Misalnya di Kelompok Tani Tunggulo yang mengelola lahan sawah tadah hujan, tadinya hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Kini, ditingkatkan menjadi dua kali. Petani bisa menanam padi di musim kemarau karena dibantu pasokan air lewat pompanisasi," kata Syarifuddin.
Syarifuddin pun berharap agar bantuan yang telah didistribusikan pemerintah, dapat dimanfaatkan dengan tepat oleh kelompok tani. Bantuan pompanisasi sangat berguna bagi petani sekaligus menjadi langkah kongkrit Dinas Pertanian Bolmut dalam menjaga dan mengoptimalkan produksi beras serta memacu peningkatan produktivitas pertanian. (***)
pewarta : Adriandzah Mansyur, SP